Menegakkan Agama dan Mentadbir Dunia dengannya


9:55:00 PM | Posted in
* Pecah Belah dan ‘Adu Domba’


TAHUN 2003 terbit sebuah buku yang sekarang menjadi sumber inspirasi Barat, khususnya pemerintah Amerika, untuk menghancurkan Islam. Buku ini pula yang menjadi “panduan” kaum liberalis-sekuler untuk melemahkan kekuatan Islam, khususnya gerakan-gerakan penegak syariat Islam.

Tajuk: "Civil Democtaric Islam: Partners, Resources, and Strategies"
Terbitan: Santa Monica, Arlington, Pittsburgh: Rand Corporation, 2003.
Penulis: Cheryl Bernard
Biodata ringkas penulis:
-Pemikir di “Rand Corporation”, sebuah lembaga think-tank Zionis Amerika.
-Dikenali sebagai sosiologis yang pernah menulis novel-novel feminis yang memojokkan ulama dan menyatakan wanita dalam Islam itu tertindas.

Perbahasan buku:
-Politik perang pemikiran atau strategi dan taktik pemikiran yang perlu dilakukan Barat untuk menghadapi umat Islam.
-Menjelaskan tentang strategi penghancuran gerakan Islam.
-Strategi ini merupakan strategi “klasik” yang terbukti masih relevan dijalankan, yakni memecah-belah umat Islam (devide et impera). 
 

Pengelompokan Kaum Muslim

Menurut Cheryl, dunia Islam harus ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan “tatanan” dunia internasional kontemporer, Amerika Syarikat, dan Barat. Tujuannya adalah untuk mem-Barat-kan umat Islam (westernisation). 

Caranya, dengan hanya memilih elemen-elemen dan nilai-nilai Islam yang sesuai dengan Barat untuk dikembangkan. Ini tentu untuk memuluskan jalannya modernisasi, westernisasi, dan Amerikanisasi. Bahkan lebih praktis lagi, Bernard menyarankan agar Barat memberikan “bantuan” bagi pengembangan nilai-nilai Barat tersebut kedalam pemikiran umat Islam .
Bernard juga membuat kategori umat Islam. Ia memecah umat Islam menjadi empat kelompok: sekuleris, tradisionalis, fundamentalis, dan modernis.

Disebutkan, kelompok sekularis adalah kaum Muslim yang ingin dunia Islam untuk dapat menerima pemisahan antara agama dan negara, dengan cara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi industri Barat. Agama dibatasi pada lingkup peribadi.

Kaum tradisionalis memiliki karakter konservatif, mencurigai modernitas, menolak nilai-nilai demokrasi dan kebudayaan Barat kontemporari, menginginkan sebuah “negara otoriter” yang puritan yang akan dapat menerapkan Hukum Islam.

Kelompok Fundamentalis atau “Muslim fundamentalis radikal” (the radical fundamentalists) adalah mereka yang anti-demokrasi Barat, nilai-nilai Barat secara umum, dan Amerika Syarikat khususnya.

Sedangkan kalangan Modernis adalah kaum Muslim yang bekerja untuk Barat dan yang mendukung masyarakat demokratis modern. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikannya dengan zaman. “Muslim liberal” masuk dalam kategori ini.

Jelas, klasifikasi atau kategorisasi yang dibuat Cheryl Bernad tersebut mengarah pada upaya memecah-belah umat Islam. Apalagi pada paparan berikutnya, ia mengusulkan strategi yang harus dilakukan pemerintah AS dan pengikut-pengikutnya dengan klasifikasi tersebut.


Belah Bambu dan Adu Domba 

Saran-saran yang diberikan Cheryl kepada pemerintah AS adalah di antaranya:

1. Ciptakan tokoh atau pemimpin panutan yang membawa nilai-nilai modernitas.

2. Kembangkan gagasan “Islam warna-warni”, seperti Islam Jerman, Islam Amerika, Islam Inggris, dsb.

3. Serang terus menerus kelompok fundamentalis dengan cara pembusukan person-personnya melalui media masa. 

4. Promosikan nilai-nilai demokrasi Barat modern.

5. Tentang kelompok tradisionalis dan fundamentalis dalam soal kemakmuran, keadilan sosial, kesehatan, ketertiban masyarakat, dsb. 

6. Fokuskan ini semua kepada dunia pendidikan dan generasi muda Muslim. 

Dengan kata lain, setelah membagi-bagi umat Islam beberapa kelompok, langkah berikutnya adalah “politik belah bambu”, iaitu mendukung satu pihak (sekularis, modernis, liberalis) dan menjatuhkan pihak lain (fundamentalis), bahkan jika perlu kemudian menimbulkan pergaduhan antara kelompok tersebut.  

Bernard bersama Rand Corporatiosn merancang strategi tersebut dengan sangat terperinci. Langkah-langkahnya:

Pertama, support the modernists first (dukung kelompok modernis)
Cara:
-Menerbitkan dan mengedarkan karya-karya (buku, tulisan) mereka dengan biaya yang disubsidi.
-Mendorong mereka untuk menulis di media massa dan bagi kaum muda Muslim.  -Memperkenalkan pandangan-pandangan mereka dalam kurikulum pendidikan Islam.

Kedua, support the traditionalists against the fundamentalists (mendukung kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis)
Cara:
-Menerbitkan kritik-kritik kaum tradisionalis atas kekerasan dan ekstrimisme yang dilakukan kaum fundamentalis.
-Mencegah aliansi (bersatunya) kaum tradisionalis dan fundamentalis
-Menambah kehadiran (baca: menyusupkan) tokoh modernis-liberal pada lembaga-lembaga tradisionalis.
-Mendorong populariti Sufisme. 

Ketiga, confront and oppose the fundamentalists (mengkonfrontasi dan menentang kaum fundamentalis)
Cara:
-Menentang tafsir mereka atas Islam dan menunjukkan ketidaktepatannya. 
-Mengungkap keterkaitan mereka dengan kelompok-kelompok dan aktivitas-aktivitas ilegal.
-Mengumumkan konsekuensi dari tindakan kekerasan yang mereka lakukan.
-Menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk memerintah.
-Mendorong para wartawan untuk memeriksa isu-isu korupsi, kemunafikan, dan tidak bermoralnya lingkaran kaum fundamentalis dan kaum teroris.
-Mendorong perpecahan antara kaum fundamentalis. 

Keempat, secara selektif mendukung kaum sekuler, antara lain dengan mendorong idea bahawa agama dan negara dapat dipisahkan dalam Islam, dan bahawa hal ini tidak membahayakan keimanan, tapi malah akan memperkuatnya. 

Untuk mendukung mendukung langkah-langkah strategis tersebut, Cheryl juga memberikan saranan-saranan taktis, antara lain:

1. Pertama-tama dukung kelompok “cendekiawan modernis” (liberal).
-Dorong mereka menulis untuk publik dan anak muda.
-Terbitkan dan sebarkan kerja-kerja mereka dengan bantuan biaya.
-Masukkan idea-idea mereka ini ke dalam kurikulum pendidikan Islam.
-Usahakan agar pandangan mereka tentang masalah-masalah mendasar dalam penafsiran agama dapat dibaca oleh masyarakat dan agar bersaing dengan kelompok fundamentalis dan tradisionalis. 

2. Dukung kelompok tradisionalis dalam menghadapi fundamentalis.
-Publikasikan kritik-kritik kelompok tradisionalis terhadap tindak kekerasan dan ektrimisme kelompok fundamentalis.
-Pupuk terus perselisihan antara tradisionalis dan fundamentalis, dan jangan sampai mereka bersatu.

3. Gunakan media regional yang populer, seperti radio, untuk memperkenalkan pemikiran-pemikiran Muslim modernis/liberal.
 

Kaum Modernis dan Liberal Muslim pendukung Barat adalah pembela aliran “sesat”, seperti Ahmadiyah, atau aliran-aliran sempalan. Muslim yang tidak sejalan dengan liberal, sekuler, demokrasi Barat, akan segera dicap teroris, fundamentalis, dan anti Barat. 

Proposal projek untuk “mengeksport” kemiskinan masyarakat ke negara-negara Barat tidak laku lagi. Sementara proposal untuk menjual fahaman masyarakat sivil, demokrasi, gender, liberalisme, pluralisme agama, multikulturalisme dan semacamnya tidak lagi mencari bantuan Barat, tapi dicari-cari Barat untuk dibantu. 

Bahkan yang paling keras, mengkritik ajaran Islam dan tradisi pemikiran Islam, serta membawa gagasan-gagasan “aneh” kini mudah mendapat dana dan biasiswa dari Barat. 

Menurut David E. Kaplan, pemerintah Amerika Syarikat (AS) telah memperuntukkan dana puluhan juta dolar dalam rangka belanjawannya untuk mengubah masyarakat Muslim sekaligus mengubah Islam itu sendiri. Menurut Kaplan, White Housetelah menyetujui strategi rahsia, yang untuk pertama kalinya AS memiliki kepentingan nasional untuk mempengaruhi apa yang terjadi di dalam Islam. 

Sekurangnya di 24 negara Muslim, AS secara diam-diam telah memberikan dana untuk radio Islam, acara-acara TV, kursus-kursus di sekolah Islam, pusat-pusat kajian, workshop politik, dan program-program lain yang mempromosikan Islam moderat versi AS. (David E. Kaplan, “Hearts, Minds, and Dollars”, www.usnews.com). 
 
Lebih dari itu, kebijakan untuk mengubah kurikulum dan pemikiran Islam juga pernah diungkapkan oleh Menhan AS, Donald Rumsfeld. “AS perlu menciptakan lembaga donor untuk mengubah kurikulum pendidikan Islam yang radikal menjadi moderat,” katanya seperti dlansir Republika (3/12/2005). 

Strategi kaum kuffar dan munafiqin tengah berjalan. Layakkah umat Islam berdiam diri? (Sumber: www.insistnet.com dan www.eramuslim.com). 


18th May 2009

Comments

0 responses to "Strategi Hancurkan Islam"